Review Novel Serat Tripama karya Sujiwa Tejo
Kisah perjalanan makrifat Sumantri menuju“Yang berada di atasnya langit”. Maka, Sumantri memulai perjalanannya untuk mengabdikan diri sepenuhnya kepada Raja dari Negeri Mespati, Arjuna Sasrabahu. Untuk sampai ke negeri Maespati, Sumantri dibantu oleh Tukang Perahu, yang kemudian membantunya menembus ke dalam penjagaan kerajaan Maespati.
Singkat cerita, oleh sang Prabu, Sumantri diutus untuk memboyong dewi Citrawati dari kerajaan Magada untuk dijadikan permaisuri.
Perjuangan Sumantri merebut Dewi Citrawati tidaklah mudah, karena di Negeri Magada, para raja dari berbagai negara sudah lebih dahulu berperang memperoleh gelar juara demi bisa memperistri Citrawati. Pada detik-detik kemenangan Raja Negeri Widarba, Prabu Darma Wisesa, Sumantri muncul menantang Prabu Darmawisesa untuk berduel dengannya. Negeri Magada kembali ramai oleh perang. Pertempuran antara Prabu Darmawisesa dan Sumantri berlangsung riuh! Dewi Citrawati enggan berkedip. Tentu saja dia berharap Sumantri yang menang.
Seperti yang bisa ditebak, Sumantri berhasil memenangkan pertarungan. Dia pun memboyong Dewi Citrawati ke Maespati melalui jalan yang tak masuk akal. Di tengah perjalanan yang dikepung mendung, Citrawati mampir mandi dan keramas di sebuah telaga. Sumantri bertugas menjaganya. Namun, tiba-tiba Citrawati menjerit, karena ada cacing yang lewat di dekat dia mandi. Sumantri bergegas menenangkan. Di saat yang sama, Sumantri yang sedari tadi menundukkan kepalanya melihat mawar hitam jatuh. Dia tidak bisa membiarkan mawar hitam jatuh, maka dipindahkanlah mawar itu ke tangan Citrawati. Sumantri dan Dewi Citrawati saling jatuh cinta....
Cinta Sumantri kepada Citrawati membuatnya buta arah. Maka dikirimlah surat tantangan duel untuk rajanya, Arjuna Sasrabahu. Pecahlah perang di antara Sumantri dan Prabu Arjuna Sasrabahu memperebutkan Citrawati....
0 komentar: