Kamis, 30 Juli 2015

Sinopsis Novel petir

Novel seri ke-3 supernova ini menceritakan ketika Reuben dan Dimas menginjak ulang tahun hubungan mereka yang ke 12. Dimas begitu sibuk mempersiapkan cendera mata yang mungkin bisa diberikan kepada Reuben. Namun nyatanya, dalam makan malam yang direncanakan oleh Dimas, Rauben melupakannya. Hal ini menyebabkan Dimas marah dan mengurung diri seharian. Namun, Dimas kemudian mencairkan hubungan dengan Reuben ketika dia mendapatkan surel dari Gio Alvarado, yang merupakan teman dari Diva. Gio mengabarkan bahwa Diva temannya menghilang dalam sebuah ekspedisi.
-o-
Sementara itu di Bandung, terdapat seorang gadis yang nyentrik. Dia bernama Elektra. Ayahnya bernama Wijaya seorang tukang reparasi. Dia meninggal karena serangan stroke. Keanehan yang dimiliki oleh Elektra tampaknya menurun dari ayahnya. Pak Wijaya pernah suatu saat mengalami sengatan listrik yang sangat hebat, begitu juga dengan Elektra. Dia pernah mengalami segatan listrik ketika umurnya baru delapan tahun. Sejak kejadian tersengat itu, Elektra menyukai petir. Kesukaannya terhadap petir yang dirasakan Watti, kakaknya begitu berlebihan, membuat kakaknya tersebut menganggap bahwa Elektra didiami semacam setan, maka kemudian dia membawa Elektra ke dalam persekutuan gereja. Namun naas, ketika sedang melakukan ritual, epilepsi Elektra kambuh.
Selama ini Elektra merasa bahwa antara keluarga ayahnya dengan keluarga yang lain terdapat jurang pemisah. Hal ini karena secara ekonomi keluarga Pak Wijaya tak beranjak, berbeda dengan keluarga lain. Elektra dan kakanya pun hanya disekolahkan di sekolah negeri bukan sekolah kristen unggulan. Maka tak heran kalau dirinya dan Watti sedikit di kucilkan. Tak hanya di sini, sebagai seorang China posisi mereka pun tak menguntungkan, karena seringkali menjadi bahan olokan kaum pribumi.
Watti sendiri sebagai seorang aktivis gereja memiliki kisah cinta yang unik. Dia mencintai Nelson, teman dalam persekutuan, namun ternyata Nelson tak memiliki perasaan khusus kepadanya. Setelah kesukaan Watti terhadap Nelson berakhir, dia mulai terkena demam NKTOB, salah satu grup band. Dia sangat tergila-gila. Dia bahkan mulai pacaran saat kelas 2 SMA dengan Andre. Dengan teman lelakinya itu, dia bahkan kepergok telah melakukan hubungan seksual oleh Elektra. Namun, hubungan itu pun ternyata putus juga.
Untuk mengakhiri petualangannya soal cinta, maka Watti pun kemudian menikah dengan lelaki yang sangat digilainya, dia bernama Atam. Atam sendiri adalah seorang muslim, namun karena saking cintanya maka Watti kemudian pindah keyakinan atas restu dari ayahnya. Saat Watti menikah, ayahnya sudah dulu meninggal dan tak sempat untuk menjadi wali. Dia kemudian pindah ke Tembagapura. Dari sanalah dia kemudian mengawasi Elektra. Dia meminta Ektra untuk menjual saja rumah warisan Dedi (ayahnya).
Namun Elektra menolak ide gila itu. Alih-alih hendak menjualnya, dia justru melakukan pembersihan dan penataan ulang. Dia sama sekali tak memiliki niatan sedikit pun untuk menjual, meskipun dia sendiri sebenarnya dalam keadaan kepepet tak memiliki uang yang cukup banyak. Watti sering mengolok-olok sebagai pengangguran. Tak mau kalah, Elektra mengatakan bahwa Watti tak akan masuk surga gara-gara keluar dari agamanya, dia kemudian mencatut satu hadist yang belakangan diketahui bahwa itu bohong. Terang saja ini membat Watti marah dan mendiamkan Elektra selama sebulan.
Hingga suatu ketika datang surat penawaran kerja dari  Sekolah Tinggi Ilmu Gaib Nasional yang membuka pendaftaran sebagai asisten dosen bagi Ektra. Elektra cukup senang karena dia selama ini selalu dipanas-panasi oleh Watti.  Meski demikian, dia sempat mempertimbangkan juga saat Watti mengatakan bahwa ada kesempatan untuk bekerja di Tembagapura. Saat akan menelepon kakaknya itulah, dia bertemu dengan mantan pembantunya. Darinya dia mendapatkan informasi soal paranormal kondang bernama Nyi Asih. Di sana dikatakan bahwa surat yang mengatakan dari STIGAB itu merupakan rencana jahat seseorang. Kontan saja hal ini menyebabkan Ektra ketakutan. Ketika dia tak mau mendapatkan jimat dari dukun, maka dia pun memegang dukun tersebut agar tak meneruskan ritualnya. Tak disangga dukun itu kesetrum.
Keyataan ini membuat dia sedih, apalagi desakan dari kakaknya untuk segera mencari pekeraan tak kunjung sirna. Maka, dengan ketetapan hati, dia pun mendaftar di sekolah tinggi tersebut. Untuk mendapatkan uba rampe yang disyaratkan, maka dia pergi ke Buah Batu. Di sanalah dai bertemu dengan Ibu Sati yang cukup baik. Semenjak itu, dia kemudian mengajukan lamaran, tak disangka tak dinyana, ternyata surat penaewaran menjadi dosen itu palsu, dia sudah dikerjain.
Di ambang kegalauan, maka dia memutuskan untuk menemui Ibu Sati lagi. Dia mulai belajar meditasi dan pertemuan mereka pun semakin intens. Watti terus saja mengoloknya soal pacar, namun dia tidak menggubris. Bahkan karena bingung mencari pekerjaan, dia memiliki pemikiran untuk bekerja di tempat Bu Sati. Sayang, ketika dia ingin melamar pekerjaan, Bu Sati tak ada di tempat, pergi ke Solo.
Alhasil karena frustasi, maka dia melalui kawan akhirnya mengenal dunia internet. Dari dunia itulah, dia mulai banyak teman dan kecanduan. Karena keranjingan internet inilah, maka pola hidupnya menjadi tak beraturan. Dia mulai jatuh sakit. Hingga dia benar-benar tak bisa keman-mana, namun syukurlah dia, karena dalam keadaan tak sadar ditolong oleh Bu Sati, yang saat itu sudah kembali dari Solo. Dari pertemuan saat itulah, dia mulai diberitahu tentang makna petir. Lantas, dari Bu Sati pula dia mendapatkan masukan, daripada online di tempat orang, akan labih baik lagi kalau dia memiliki komputer sendiri dan menjelajah internet di rumah.
Ide ini membekas dalam pikiran Ektra. Lantas dia membeli komputer dengan bantuan seorang teman. Lama-lama atas rekomendasi Bu Sati dia mengembangkan usaha untuk membuat warnet. Warnet itu adalah usaha bertiga antara Ektra, Kewoy dan Mpret. Dari warnet, mereka kembali mengembangkan usaha lagi, menjadi tempat nongkrong yang diberi nama Elektra Pop.
Usaha ini maju dengan pesat, perkembangannya luar biasa. Akselerasi yang singkat ini mau tak mau mempengaruhi kehidupan Elektra. Dia kemudian mengalami sakit yang aneh, selalu sakit kepala dan tak bisa bangun, namun acap kali hendak pergi ke dokter sakit itu menghilang dengan sendirinya. Teman-temannya yang diam-diam berusaha menolong pun justru tersengat listrik dari aliran tubuh Elektra. Elektra kemudian memutuskan untuk menghubungi Bu Sati. Dari Bu Sati dia diberi penjelasan, bahwa dia tidaklah sakit melainkan karena tubuh sedang melakukan pembersihan.
Bu Sati juga mengatakan bahwa listrik dalam diri Elektra adalah potensi. Untuk itulah dia terus meminta bimbingan Bu Sati, hingga Elektra kemudian mampu menerapi seseorang. Sediit belajar, dia sudah bisa mengobati orang lain, dia bisa membaca pikiran orang lain, dan melakukan berbagai atraksi yang menarik dengan kemampuan yang dia miliki. Makin lama makin banyak orang yang berobat ke tempat Elektra.
Hal ini menyebabkan Mpret, yang notabene salah satu investor dalam usaha Elektra merasa terganggu dengan kehadiran fasilitas baru (pengobatan yang dilakukan Elektra). Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Elektra sudah melenceng dari apa yang direncanakan semula. Hal ini memicu kemarahan Elektra. Hingga kemudian terjadi perang dingin di antara merka berdua, Mpret pun semakin jarang ke Elektra Pop. Namun belakangan, ketidaksetujuan Mpret ini lebih dikarenakan tidak ingin Elektra terlalu letih. Belakangan juga diketahui kalau Mpret mencintai Elektra.
Perkembangan usaha Elektra membuat Watti tercengang, bahkan suaminya, Antam kemudian mengajak Mpret untuk bekerjasama mengembangkan usaha serupa. Dari sinilah, Elektra kemudian dikenal di kalangan keluarga Antam. Usaha yang dikelola bersama Antam ini pun mengalami perkembangan yang juga pesat. Hingga suatu ketika datang Bong, yang ternyata saudara sepupu Mpret. Bong kemudian meminta Elektra untuk membantu mengobati temannya.

0 komentar: